anda tiap hari nyebut nama ALLAH…Tapi Tahukah anda2 ARTI DARI ALLAH TERSEBUT?

Bismillahhirahmanirrahim…….

nah sekarng ada penjelasan sedikit tentang Arti Nama ALLAH tsb…..
moga2 bisa dijadikan ilmu dan bermanfaat bagi kita semua…….
Spoiler for penjelasan:
Kata ”Allah” itu bukan serumpun dari bahasa semitik kuno (Ibrani, Aramaic dan Arab) sehingga kata ”Allah” itu cognate dengan El, Eloah, maupun Elohim, karena kata ”Allah” itu bukan bahasa melainkan nama diri dari sesembahan, dan kata ”Allah” sudah dikenal jauh sebelum agama Islam ada, yaitu sebagai salah satu ”nama diri” sesembahan paganisme, kemudian Islam datang dengan mengubah konsep kata ”Allah” sebagai sang khalik/ pencipta. (Passing Over, PT Gramedia Pustaka Utama, 1998, hal 85).

Jika umat beragama hidup dalam jalurnya masing-masing, maka antara agama satu dengan yang lain, tidak akan terjadi benturan yang menimbulkan konflik horizontal seperti yang selama ini terjadi antara Kristen Katolik dengan Islam. Dalam agama Kristen dan Katholik, sebenarnya tidak pernah ada kata ”Allah”, apa yang selama ini dipergunakan untuk menerjemahkan kata ”Allah” berasal dari bahasa Ibrani ”Elohim” sedangkan untuk kata ”ALLAH” (dalam huruf kapital semua) berasal dari nama diri sesembahannya para nabi yang tertulis dalam Alkitab, yaitu ”Yahweh” dari huruf Ibrani ”Yod He Waw He” yang jika ditransliterasi ke huruf latin akan tertulis YHWH.

Jadi agar tidak terjadi benturan antara Agama Kristen dan Katholik terhadap Islam, memang seyogyanya Kristen dan Katholik tidak menggunakan lagi kata ”Allah” untuk menerjemahkan kata ”Elohim”, melainkan menggunakan kata ”Tuhan”, dan tidak menggunakan kata ”ALLAH” untuk menerjemahkan kata ”Yahweh”, melainkan tetap ditulis ”Yahweh” atau ditulis huruf transliterasinya yaitu YHWH.

Di Indonesia kata ”Allah”, itu bukan sinonim dari kata ”Tuhan”, sebab pemahaman kata ”Allah” sendiri antara Kristen dan Katholik dengan Islam berbeda. Jika diklarifikasi berdasarkan pemakaian kata ”Allah” pada umat Kristen dan Katholik, akan berprinsip bahwa Allah itu ”Roh”, sedangkan Islam berprinsip ”Allah” itu zat, kalau kata ”Allah” itu merupakan ”bahasa” seharusnya antara umat Kristen dan Katholik dengan Islam serta dengan umat agama lain seperti Hindu dan Budha, akan punya pemahaman yang sama. Jadi penggunaan kata ”Allah” oleh umat Kristen dan Katolik selama ini, merupakan kesalahan terjemahan. Contohnya: Kata ”kursi” yang mengadopsi dari bahasa Arab Al-kursi baik umat Kristen, Katholik, Islam, Hindu dan Budha, dapat memiliki persepsi yang sama dari arti kata tersebut yaitu tempat untuk duduk., sedangkan kata Allah, umat Hindu dan Budha tidak pernah memakainya sebagai sinonim dari kata Tuhan sebab kata ”Allah” itu nama diri yang tidak boleh dan tidak bisa diterjemahkan.

Kata ”Allah” juga bukan berasal dari kata ”Al-ilah” karena:
a. Allah itu nama tuhannya umat Islam, buktinya umat Islam di Amerika jika sembahyang akan mengucapkan ”Allahu akbar” bukan ”God akbar”.

b. Allah bukan berasal dari al-ilah dengan menghilangkan alif seperti penjelasan para dosen Islamologi, sehingga tinggal ”lah” sebab artinya akan berubah, bukan nama tuhannya umat Islam atau sebutan untuk ”dewa” atau sesembahan lagi, melainkan lisyakshin atau baginya laki-laki.

c. Ilah itu sudah satu paket kosakata yang tidak bisa dipenggal, karena kata benda bukan kata kerja.

d. Ilah bisa dimasukkan alif lam karena ilah adalah gelar atau sebutan sedangkan Allah itu tidak bisa karena nama pribadi.

Contoh : Ustaadzun guru laki-laki, bisa dimasukkan alif lam, sehingga menjadi al-ustaadzu, tetapi Fatimah tidak bisa ditulis menjadi al-Fatima karena Fatimah itu nama pribadi atau nama orang.

e. Ilah atau al-ilah ada mutsannahnya yaitu ilahaani artinya dua tuhan atau dua dewa, sedangkan Allah tidak ada mutsannahnya/tatsniyah-nya, kalau ada artinya bukan Allah lagi tetapi Allahaani, ini mengganti nama sesembahannya umat Islam.

Contoh : Fatimah kalau di-mutsannah- kan menjadi Fatimataani yang berarti bukan lagi Fatimah tetapi berubah menjadi Tante Fatimataani.

f. Ilah atau al-ilah bisa diterjemahkan menjadi dewa atau sesuatu yang disembah sedang ”Allah” tidak bisa diterjemahkan ke dalam bahasa apa pun karena nama pribadi. Silakan baca di Kamus Indonesia-Arab-Inggris Karangan Abd bin Nuh dan Oemar Bakri halaman 76.

g. Allah bukan berasal dari hamzah, lam, ha karena kalau diuraikan secara ilmu shorof (ilmu yang menguraikan kata kerja) tidak pernah ditemukan, baik fiil madhinya/past tense, mudhori’nya/present continous tense, maupun mashdarnya/kata kerja yang tidak ada waktunya atau sumber kata. Yang ada hamzah, lam, lam, ha, atau allaha, tetapi kalau diuraikan secara wazan/ukuran /timbangan dalam ilmu shorof juga tidak bisa menjadi Allah.

Contoh: ”Allaha” dengan wazan af’ala-yuf’ilu-if’aalan. Jadi kalau kita uraikan secara nahwu shorof ”Allaha” menjadi: Allaha-yullihu-illaahan. Dan itu bukan Allah tetapi sebutan.

Tidak ada satu pun makhluk yang berhak memakai nama ”Allah”. Maka manusia hanya boleh memakai nama Abdullah (hamba Allah), Abdurrahman (hamba Allah Yang Maha Rahman), dll. Karena itulah kata ”Allah” tidak boleh diterjemahkan ke dalam bahasa apa pun. Maka terjemahan ”Allah” menjadi God (bahasa Inggris) atau Tuhan (Indonesia) adalah tindakan yang batil. Karena God bisa diubah menjadi bentuk jama’ (Gods) dan Tuhan bisa diubah menjadi bentuk jamak (Tuhan-tuhan). Sedangkan Allah tidak bisa diubah menjadi bentuk jamak.

Nah Udah Pada Tau kan…Yang ane merahin itu poin penting2nya…

Spoiler for arti:
JADI PADA INTINYA ALLAH ADALAH SEBUAH NAMA…TIDAK BISA DITERJEMAHKAN DALAM BAHASA APAPUN….DAN TIDAK ADA SATUPUN MAKHLUK DIBUMI INI YANG BERHAK MENYANDANG NAMA ALLAH…

Comments

Popular Posts